"Kepercayaan partai menetapkan saya sebagai ketua fraksi PKB adalah sebuah amanah yang saya harus jaga, fraksi adalah sebagai alat perjuangan PKB untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mengawal perjuangan kerakyatan khususnya warga nahdiyin yang berlandaskan spirit landasan politik dasar PKB yaitu mabda siyasi PKB yang sudah digariskan oleh para pendiri. Mohon doanya semoga saya dapat membawa amanah ini dengan baik," tutur pria yang lahir 7 Mei 1979 ini.
Terpilihnya Sholihin menjadi ketua fraksi PKB adalah bukan suatu hal yang aneh bagi sosok muda yang kritis dan peduli dan konsisten terhadap perjuangan rakyat di Indramayu. Pria 35 tahun asal desa Amis kecamatan Cikedung Indramayu ini, baginya, merupakan bukti bahwa PKB siap memberi warna baru di Indramayu yang selama ini menganggap demokrasi masih tak berjalan sebagaimana mestinya, alias stagnan.
Berbekal pengalamannya menjadi aktivis sejak 1998, saat ia kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga pernah aktif di berbagai organisasi gerakan dan mahasiswa, seperti PMII, Senat Fakultas Dakwah, KAPMI (Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Indramayu) Yogyakarta, dan juga menjadi presidium di Somasi (Solidaritas Mahasiswa Indramayu se-Indonesia) pada tahun 2000.
Sementara, aktifnya di PKB dimulai sejak 2003, berawal dipercaya menjadi salah satu pengurus di PAC Cikedung, ia juga aktif di Lakspesdam NU Indramayu, LPPNU Indramayu, dan menjadi wakil sekretaris dewan syuro DPC PKB hingga periode sekarang.
"Duduk di ketua fraksi, akibat dari proses dari perjuangan panjang. Jabatan ini amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah dan masyarakat, khususnya di Indramayu," jelas Sholihin.
Perjalanan Sholihin selain aktif di partai, ia juga menjadi aktifis sekaligus menjadi Bupati di LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) cabang Indramayu. Sepak terjangnya yang tidak terlepas dari hiruk pikuk aksi dan gerakan politik serta advoasi masyarakat untuk membangun budaya dan kultur demokrasi di Indramayu yang lebih progresof kritis dan berkeadilan, tentu bekal yang matang untuk berkiprah di fraksi PKB Indramayu.
Bukan hanya itu, Sholihin juga sudah teruji hidup mandiri sejak usia kecil dan remaja, ia pernah mengenyam pendidikan sekolah di SMPN Babakan Ciwaringin Cirebon dan mesantren di PonPes Almualimin Babakan pada 1992, kemudian melanjutkan dilanjutkan di pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang dan mencicipi bangku sekolah dan juga aktif di Osis MAN Tambakberas Jombang.
"Fraksi PKB yang merupakan wakil rakyat tentunya akan berupaya maksimal untuk memperjuangkan suara rakyat," tegasnya.
Oleh karena itu, pria yang memiliki motto hidup: "berbuat dan bekerja untuk rakyat" ini, tidak sungkan-sungkan untuk selalu dekat dengan rakyat dan akan melakukan blusukan-blusukan ke bawah, untuk mendapatkan aspirasi rakyat.
"Semoga saya selalu diberi kekuatan dan keikhlasan untuk terus mengabdi kepada rakyat, bangsa dan agama," pungkasnya.