Anak itu bernama Dwi Indah Pitaloka umur 6 tahun, warga desa cempeh blok Jemeti desa Karangmalang kecamatan Lelea.
Pengurus DPC PKB sekaligus ketua Fraksi PKB Indramayu, Muhamad Sholihin mengatakan pihaknya mendatangi Dwi secara langsung, tak lebih berkat informasi warga sekitar.
"Ia kehilangan mata saat umur 6 tahun tentu kasian sekali dan tentu harus dibantu terlebih orang tuanya orang tak mampu," ujar Sholihin saat mendatangi kediaman Dwi dan memberi santunan, Kamis (2/9/14).
Sholihin mengingatkan terhadap pemerintah daerah agar ikut peduli dan memberikan bantuan.
"Kita berharap pemerintah juga dapat membantu, setidaknya sampai dia benar-benar sehat," Pungkasnya
Sementara itu ibunda Dwi, Odah (32) mengatakan kejadian tersebut bermula saat anaknya yang sudah melaksanakan tugas dari gurunya duduk di halaman sekolah. Tiba-tiba datang dua orang anak yang sedang bermain perang-perangan baju hingga mendekati Dwi dan baju tersebut menyabet bola matanya hingga seketika matanya pun keluar dari tempatnya.
"Anak saya langsung nangis dan di bawa ke Rumah Sakit dan akhirnya kini hanya dipasang bola mata palsu," ucapnya berkaca-kaca.
Pihaknya sempat, meminta pertanggungjawaban dari orang tua anak yang mensabetkan anaknya dengan baju sudah direspon dengan berikan beberapa uang dimana jika ditotal hanya dibawah 2 jutaan.
"Dia juga orang gak punya, jadi bingung sayanya mas," Tuturnya
Untuk pihak sekolah tempatnya belajar yakni di SDN 1 Cempeh pun sudah ucapkan minta maaf atas kelalaiannya dan berikan santunan begitupun dari desa hingga kecamatan.
Odah, janda beranak 3 ini juga menuturkan, dirinya mengaku merasa tak mampu mencari nafkah semenjak ditinggal suaminya karena meninggal dunia. Sehingga ia memastikan tak mampu sembuhkan anaknya sampai sembuh total.
"Saya cuma buruh tani aja, penghasilannya tergantung musiman panen gitu sama tanam," tuturnya
Maka dari itu, dirinya yang berharap mampu berobat lagi karena khawatir ada apa-apa dengan mata anaknya untuk dibantu pemerintah.
"Pingin sih berobat lagi barangkali ada apa-apa matanya, selain berobatnya harus di cicendo bandung harus modalan belum biayanya bingung," keluhnya sambil mengusap air matanya yang menetes.