Hal itu diputuskan dalam rapat paripurna DPRD dan votting di setiap komisi untuk memilih ketua dan wakilnya, Kamis (9/10/14). Diketahui, koalisi partai penguasa Indramayu yang diusung partai Golkar adalah Gerindra, PKS, dan Fraksi Gabungan (Demokrat-Hanura) sebanyak 33 kursi. sementara koalisi oposisi adalah Fraksi PDIP-NasDem dan Fraksi PKB (17 kursi).
Hasilnya, komisi A diraih Fraksi PKS dengan menetapkan Ir Didi S sebagai ketuanya, Komisi B diambil Fraksi Gerindra dengan Ali Akbar sebagai ketuanya, sedangkan Komisi C dan D disabet habis oleh Fraksi Golkar dengan menetapkan Alam sebagai ketua komisi C dan Muhaemin sebagai ketua komisi D.
Meski begitu, Ketua Fraksi PDIP, Junaedi menanggapi tenang, pihaknya melihat hal itu wajar karena koalisi partai penguasa sangat kuat di Indramayu.
"Hitung-hitungannya jauh," katanya.
Sementara Fraksi PKS, mesti hanya dapat 4 kursi di parlemen, berkat berkoalisi dengan partai Golkar sebagai partai penguasa, pihaknya merasa puas karena mendapatkan jatah ketua di komisi A.
"Alhamdulillah meski kita hanya mendapat 4 kursi diberi kepercayaan untuk memimpin komisi A," ucap Ketua Fraksi PKS, Ruswa.
Ruswa memaparkan, pemberian kepercayaan ini tentu akan dijalankan betul dengan mantap ke depan karena memang sebagai bentuk amanah untuk mendukung pemerintahan Indramayu lebih baik.
"Komisi A ini menyangkut dekat pemerintahan dan jelas sebagai faktor penguatnya maka itu dijalankan dengan mantap," tukasnya.
Diketahui, menjelang penentuan komisi-komisi, fraksi PKB mendapat teror dengan hilangnya televisi di kantor wakil ketua DPRD Indramayu, Abas Assafah dari fraksi PKB.