Nanang Sugiana, adalah salah satu pencetus sekaligus ketua umum GPI. Mantan tangan kanan Sekjen STI Abdul Rojak ini menegaskan, ia dan beberapa barisannya sengaja membentuk gerakan baru ini guna untuk lebih mewarnai gerakan petani di Indramayu, khususnya para petani yang menggunakan tanah negara.
"Motivasinya agar kami bisa merambah kelompok petani yang belum tersentuh oleh STI. Visi misinya juga enggak jauh beda, hanya pola gerakan dan pola advokasinya saja yang berbeda, kalau STI advokasinya dikawal oleh PMII, kalau GPI bebas siapa saja," tutur pria yang akrab disapa Gonel, Sabtu (11/10/14).
Mantan pengurus PC PMII Indramayu ini bertekad, pihaknya siap mengawal setiap permasalahan petani di Indramayu, baik terkait reforma agraria maupun permasalahan hak pakai lahan negara oleh petani.
"Siap berjuang, bagaimana petani bisa mengakses sepenuhnya tanah negara, dan yang penting petani bisa mengelolanya," jelas mantan mahasiswa Unidharma ini.
Oleh karenanya, pihaknya mengambil beberapa langkah-langkah strategi dalam mengawal masalah petani di Indramayu, salah satunya siap melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah.
"Kita akan menggandeng siapapun baik itu Pemda, Perhutani, dan lainnya, sepanjang menguntungkan untuk petani," tegasnya.
Lahirnya GPI yang bermarkas di desa Amis Kecamatan Cikedung - Indramayu ini, menurut Gonel, bukan merupakan barisan sakit hati atau rival dari STI, melainkan sebagai salah satu organisasi gerakan yang berperan mengawal masalah petani di Indramayu. Sehingga, pihak GPI sendiri mengaku masih satu frame dan menghormati terhadap STI.
"Rojak masih senior saya, dan saya sangat berterimakasih atas jasa besar beliau sudah memberikan wejangan gerakan terkait petani. Kapan-kapan saya ingin bertemu dengan STI," pungkas Gonel.