"DPRD itu bukan Badan Intelijen yang merahasiakan kinerjanya dari rakyat," kata Umar S. Radic, Senin (13/10/14).
Menurut Direktur Institut Analisis Wacana, JW, ini semakin banyak rahasia di DPRD Indramayu maka semakin banyak dusta tersimpan di sana.
"Kita belum berkomunikasi dengan Golkar soal dinamika internal DPRD terkait agenda kerakyatan. Sementara PKB sudah membuka diri. Tinggal PDI P sebagai partai pemenang pemilu yang harusnya lebih terbuka dari partai lainnya sebab ini terkait dengan program Pemerintahan Jokowi-JK ke depan yang jargonnya adalah Indonesia Hebat," lanjut Umar
Menurut Umar, jika kemudian ada indikasi PDI P menutup diri dari komunikasi dengan rakyat, maka tidak mustahil bahwa mereka telah mengganjal sendiri program-program pemerintah ke depan yang justru harus didukung baik oleh rakyat maupun oleh PDI P Indramayu sendiri.
"Jika Fraksi PDI P melalui Junaedi terindikasi menutup diri, termasuk Wakil Ketua DPRD, Ruslandi (PDI P), menutup diri dari komunikasi dengan rakyat, maka ini adalah salah satu rapot merah yang harus dilaporkan bersama-sama rapot merah lainnya ke DPP PDI P," paparnya.
Institusinya menantang semua anggota DPRD Indramayu untuk bergerak dan berjuang menyampaikan aspirasi rakyat.
"Temuan data tentang perilaku Anggota DPRD Indramayu, dan apapun yang dianggap penting untuk disampaikan oleh rakyat kepada publik atau ke Anggota DPRD Indramayu serta Badan Kehormatan. Hubungi kami di 087829666573," pungkasnya.