CIREBON- Sebuah minibus Suzuki APV nopol E 1818 TR yang ditumpangi sembilan orang dihajar Kereta Api (KA) Tegal Bahari Di Kampung Kalijaga, Blok Rangda Kuning, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon sekitar pukul 14.52 WIB, Rabu (22/10).
Korban tewas akibat kecelakaan nahas tersebut sebanyak empat orang. Dua diantaranya merupakan anggota Polres Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan dua warga sipil, yang diduga tersangka sebuah kejahatan.
Insiden tersebut bermula dari KA. 62 Tegal Bahari Lok CC 206100 dengan rangkaian 10 gerbong Relasi Gambir-Tegal, dengan masinis Nofrizal dan asisten masinis Pratama Angga datang dari Cirebon menuju Jawa Tengah sesampainya di KM 217+6 perlintasan tanpa palang pintu Suci menghajar mobil mobil Suzuki APV yang ditumpangi Sembilan orang sebagaimana dilaporkan empat orang tewas dan lima orang lainya selamat.
Berdasarkan informasi di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bermula ketika minibus tersebut tengah melaju dari Desa Mundu Pesisir menuju ke arah jalan By Pass Pantura Mundu-Cirebon.
Saat melewati perlintasan tanpa palang pintu Suci, di Desa Mundu Pesisir, melintaslah KA Tegal Bahari dari arah Cirebon menuju Tegal, Jawa Tengah. Diduga, mobil minimbus yang berpenumpang Sembilan orang itu yang di kemudikan Brigadir Sutriono mati mesin (mogok) di tengah rel.
Di saat yang bersamaan sang sopir tidak dapat mengelak saat itu datang KA Tegal Bahari dan menghantam body mobil bagian kiri. akibatnya tabrakan pun tak dapat dihindari. Bahkan akibat tabrakan itu, minibus sempat terseret sekitar 100 meter dari tempat kejadian perkara sebelum kemudian terbalik dengan bodi mobil mengadap ke selatan tepat di ke kebun tebu sebelah kanan di sekitar rel.
Salah seorang saksi, Sudi (16) menuturkan, dirinya sempat berteriak berkali kali sambil melaimbai-lambaikan tangan, agar pengemudi mobil menghentikan lajunya, karena kereta sudah dekat dan berulang-ulang membunyikan klaksonnya, namun mobil itu terus melaju hingga akhirnya mogok ditengah rela dan ditabrak kereta.
"Saya sempat teriak berkali kali Mas sambil melambaikan tangan untuk menghentikan mobil. Karena KA sudah kasih peringatan terus menerus dengan membunyikan klakson, tapi mobil itu terus melaju, dan akhirnya terhenti seketika di tengah rel KA," ungkap salah seorang saksi, Sudi (16) warga setempat yang mengaku saat kejadian sedang main catur di warung yang berjarak sekitar 20 meter dari perlintasan Suci.
Sementara berdasar informasi yang kami dapat, anggota polisi Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang terlibat tabrakan dengan KA Tegal Bahari ternyata sedang melakukan pengembangan kasus tindak pidana curas. Para petugas polisi tersebut memiliki barang bukti (BB) kacang kedelai sebanyak 20 ton dengan tersangka Nana Kusmana. Di TKP sendiri ditemukan barang bukti berupa dua pucuk senjata api jenis revolver no. 679678 dan Soft gun jenis FN, serta HP dan dompet.
dimana, sekitar pukul 08.00 WIB anggota Polres Tanjung Priok yang berjumlah 4 orang yang ditemani satu orang tersangka (Nana Kusmana_red), mendatangi rumah Momom Rukmana (perantara penjualan kacang) di Desa Gresik Kec. Ciawi Gebang Kab. Kuningan. Selanjutnya menuju Rumah H. Ridad (perantara) di Blok Kaligandu RT/ 02 RW/04 Desa Sampiran Kec. Talun Kab. Cirebon.
Kemudian menuju rumah Wartono yang berada di Blok Tegal Pondo Desa Kecomberan Kec. Talun Kab. Cirebon, dan kerumah Rosi di Blok Kaligandu Desa Sampiran Kec. Talun Kab. Cirebon. Rosi sendiri selaku perantara pemberi sample kacang ke Amir yg bertemu d sindang laut saat berdagang kacang kulit.
Polisi pun melanjutkan mendatangi Rumah Amir (penadah 7 ton) pedagang kacang di Blok Banjar Desa Setu Kab. Cirebon, namun Amir tidak ada di rumahnya. Selanjutnya mereka menggunakan mobil tersebut menuju ke daerah Tegal Jawa Tengah dengan tujuan mendatangi Toko Sari Bumi milik Ibu Harwandi (penadah 12 ton). Namun belum saja menuju ke Tegal mobilnya mengalami kecelakan di tabrak KA di perlintasan tanpa palang pintu Suci.