Sabtu, 11 Januari 2025
Indramayu – Seringnya nelayan karangsong kehilangan jaring saat usai ditebar dilaut, hal ini membuat para nelayan dan pihak keamanan (security) setempat geram dan meminta kepada pihak terkait, terutama Polair Polres Indramayu untuk sering melakukan patroli diwilayah tersebut. Sebagaimana pada surat laporan kehilangan tertanggal 10/11/2014.
Berdasar surat yang dilayangkan bersama laporan kehilangan jaring oleh Koordinator Keamanan dan pengawasan TPI Karangsong nomor 81-pam/khj/11/Ms-I/2014, yang dikeluarkan pada tanggal 10 November 2014, pada surat tersebut disebutkan, salah seorang nelayan telah kembali kehilangan jaringnya sehingga tim keamanan meminta kerjasama semua pihak termasuk instansi terkait terlebih kepada Polair polres Indramayu untuk sering melakukan patroli rutin.
“Kepada dinas terkait dimohon kerjasamanya, untuk melakukan patroli, karena akhir akhir ini banyak yang melaporkan kehilangan jaring dilaut”. tulis surat yang ditandatangani M.Bunyamin koordinator keamanan dan lainnya pada. Senin 10/11/2014.
Sementara, peristiwa hilangnya jaring pada bulan November ini terjadi pada Kapal rampus yakni Kapal Motor (KM) Pasipik milik juragan, Kasnari (45) warga desa Karangsong blok tengah Kec./Kab. Indramayu yang di nahkodai, Kardi (55) warga Paoman utara Kec./Kab. Indramayu.
Jaring tersebut hilang diduga tersangkut kapal pengeboran milik Pertamina yang melintasi jaring saat tengah tawur (menyebar) jaring di wilayah perairan tengah kelip Karangsong pada kedalaman 21 depa, pada Senin 3/11 lalu, awak kapal korban (KM Passipik_red) tidak berani mendekati kapal milik pertamina itu, sehingga mereka hanya berusaha mencarinya pada lokasi kejadian, namun selama (3) tiga hari pencarian para awak KM Pasipik tidak menemukan jaringnya, sehingga merekapun memutuskan untuk kembali ke pelabuhan TPI Karangsong dan melaporkan peristiwa hilangnya jaring tersebut ke juragan (pemilik) kapal yang melanjutkannya ke pihak pihak terkait melalui Pos Keamanan dan Pengawasan (Security) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Senin 10/11/2014.
“saat tengah tawur kami melihat ada kapal pengebor minyak milik Pertamina yang melintas di lokasi dimana kami tawur jaring, kami takut untuk mendekati kapal itu, kami hanya mencari jaring, selama tiga hari tapi tidak ketemu akhirnya kami memutuskan pulang ke muara”. terang Kasnari saat memberikan laporan kehilangan jaring di Pos keamanan TPI Karangsong.
Lanjut Kasnari, Adapun peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 Wib, jaring yang hilang sebanyak (5) lima Pis, merk momoy berwarna putih dengan ukuran mata jaring 3,78 inchi, tali ris rangkap ukuran 7 mm dengan warna hijau dan biru, kemudian untuk balu berwarna merah dan putih dengan bentuk pisang kosor 15 depa, tali pengumbar sepanjang 7 mm warna hijau, kuning, dan biru dengan tali kosor berwarna hijau.
“Persitiwa terjadi sekitar pukul 19.00 wib, adapaun cirinya sebagaimana kami sebutkan tadi”. Tutur Kasnari.
Dengan kejadian ini, pihak juragan kapal (korban) hilangnya jaring, meminta kerjasama semua pihak agar dapat mengembalikan jaring tersebut apabila menemukannya, baik langsung melalui dirinya maupun melalui pihak koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra, dan atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp.30 juta.
“kami minta kerjasamanya kepada rekan nelayan atau warga lainnya, untuk mengembalikan jaring tersebut apabila menemukannya, untuk kerugian sendiri ditaksir sekitar Rp. 30 Juta“.tutupnya
