Indramayu - Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagaimana telah resmi menetapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhitung (18/11/2014), pukul 00.00 Wib. Premium dinaikkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, sedangkan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Kabar kenaikan harga BBM subsidi tersebut disampaikan langsung oleh presiden Jokowi di istana merdeka Jakarta, Senin 17/11/2014, pukul 21.00 Wib.
Seperti pada tahun tahun sebelumnya, terkait jelang kenaikan harga BBM di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dipadati oleh pembeli, yakni para pengemudi yang melintasi SPBU terdekat maupun masyarakat yang memang sengaja mengisi kendaraannya secara penuh (Full).
Seperti disampaikan Caryadi (27), warga Indramayu ini mengaku, dirinya sengaja datang ikut mengantri di SPBU setelah mengetahui adanya informasi kenaikan BBM dari media TV dan radio yang disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi.
“Saya datang langsung dari rumah sengaja buat ngisi bensin motor saya, lumayan buat hemat sedikit uang blanja buat besok,” Ujar Caryadi, saat ditemui wartawan di SPBU Jl. Sudirman Indramayu, Senin 17/11/2014 malam.
Senada dengan Caryadi (27), konsumen lainnya Yanti (20), saat ditanya terkait keputusan presiden dalam pengalihan subsidi bbm tersebut ke arah sektor produktif, dirinya mengatakan, sangat setuju apabila hal ini juga nantinya benar benar terealisasi, seperti yang telah dikatakan presiden dalam pidatonya masyarakat akan mendapatkan paket,kartu keluarga sejahtera, kartu Indonsia Sehat, dan kartu Indonesia pintar.
“Setuju aja saya mah mas, kan juga nantinya untuk kepentingan masyarakat juga, dengan disiapkannya program sosial berupa tiga paket kesejahteraan kepada masyarakat, semoga saja semuanya terealisasi dengan baik,” Ujarnya.
Pantauan lapangan, sejumlah SPBU di Indramayu sudah mulai ramai dipadati pembeli sejak sebelum presiden Jokowi menetapkan kenaikan BBM subsidi, antrean panjangpun terjadi di sejumlah SPBU baik yang terdapat di sepanjang Pantura Indramayu hingga ke wilayah perkotaan, bahkan pada pukul 22.30 Wib terdapat beberapa SPBU yang terpaksa tutup dikarenakan kehabisan stok, seperti di SPBU Karangturi, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Indramayu, selain itu nampak sejumlah aparat kepolisian dari jajaran Polres dan TNI Indramayu juga disiagakan guna antisipasi.
Sementara, di SPBU Buki Jl. Sudirman Indramayu, salah satu petugas kepolisian Jajaran Polres Indramayu, Juremi saat ditemui menuturkan, sejak sore hari SPBU tersebut telah dipadati masyarakat yang akan mengisi Premium subsidi, antrean pun terjadi hingga puluhan meter namun demikian dikatakannya masyarakat tetap tertib serta kondusif.
“kami stanby bersama dibantu TNI, antisipasi disini sejak sore tadi, Alhamdulillah masyarakat tertib walaupun sore tadi sempat terjadi antrean panjang,”pungkas Juremi, Petugas Kepolisian yang berjaga di SPBU Jl. Sudirman Indramayu.
Sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi, hari ini (senin 17/11_red) setelah melalui serangkaian pembahasan di sidang kabinet paripurna, di kementerian teknis, di Kemenko Perekonomian dan di rapat terbatas di Istana, pemerintah memutuskan untuk melakukan pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif.
Selama ini negara membutuhkan anggaran untuk membangun infrastruktur untuk membangun pendidikan dan kesehatan. Namun anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM. Sebagai konsekuensi dari pengalihan subsidi tersebut, maka Presiden menetapkan harga BBM baru yang berlaku mulai pukul 00.00 WIB, terhitung sejak tanggal 18 November 2014.
Dan untuk masyarakat kurang mampu, atas kenaikan BBM subsidi tersebut telah disiapkan perhitungan sosial berupa paket, Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia pintar, yang dapat untuk menjaga daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif.