Indramayu - Buruh migas yang tergabung dalam beberapa organisasi masyarakat, yaitu Organisasi serikat buruh mitra kerja – konfederasi aliansi serikat buruh Indonesia (SBMK-KASBI), serikat buruh mitra (SBM DWIKORA), dan Serikat Buruh Migas LPG Balongan, menggelar aksi mogok kerja dengan mendatangi kantor Dinsosnaker Indramayu, Rabu (3/12).
Ketua Federasi Serikat Buruh Indramayu Iwan Setiawan mengatakan, Beberapa kali diadakan rapat antara pihak pemerintah, pengusaha, dan pekerja yang dilaksanakan di Hotel Wiwi Perkasa Indramayu belum menemui kata sepakat. Dalam rapat tersebut, pihak serikat pekerja menuntut UMK 2015 sebesar 53,9% dari Kebutuhan Hidup Layak (KHL) atau Rp. 3.114.936, begitu juga pihak Apindo menuntut sebesar Rp.2. 245.000, atau 13% dari KHL.
“Beberapa kali diadakan rapat antara pihak pemerintah, pengusaha, dan pekerja hasilnya selalu nol dan deadlock,”ujarnya.
Lanjut Iwan, bahwa sistem pengupahan ini adalah benar-benar retorika kesejahteraan, yang mana faktanya sampai saat ini bisa dilihat dari Peraturan Menteri (Permen) 13 tahun 2012 dan akan terus perjuangkan tuntutannya sebesar Rp. 3.114.936.
“sistem pengupahan ini adalah benar-benar retorika kesejahteraan, yang mana faktanya sampai saat ini bisa dilihat darai Permen 13 tahun 2012 dan akan terus perjuangkan tuntutannya sebesar Rp. 3.114.936. serta kami akan tetap terus turun ke jalan, demi memperjuangkan tuntutan kami.” Ancamnya.
Pada aksi yang kurang lebih di ikuti oleh 1.000 massa tersebut, pada saat dilakukannya pertemuan massa memblokir area jalan panjaitan hingga di depan kantor Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan (Dinsosnaker) Kabupaten Indramayu.
“Kami akan bermalam disini bila perlu satu minggu kami akan nginap disini hingga ada kepastian,” tutup Iwan.