Indramayu – Sebanyak 1000 buruh migas yang tergabung dalam Konfederasi KASBI, kembali melakukan aksi hingga memblokir Jalan D.I Panjaitan Indramayu, ribuan massa tersebut menduduki dan menutup Jalan tepat di depan Hotel Wiwi Perkasa, di mana ditempat tersebut tengah di adakan rapat pembahasan UMSK Indramayu untuk tahun 2015. Rabu 3/12/2014.
Dalam rapat UMS Migas itu, di hadiri oleh perwakilan dari Apindo, Manajemen Pertamina, Dinsosnakertrans, Ketua dari masing-masing serikat pekerja yang tergabung baik dari SBMK-KASBI, Serikat Buruh Migas LPG Balongan-KASBI, dan SPM DWIKORA –KASBI.
Perwakilan buruh migas, Ahmad Mubaroq mengatakan, angka tersebut tetap dipertahankan pihaknya lantaran telah memperhitungkan sejumlah hal pokok, yakni inflasi akibat kenaikan BBM. Kemudian terdapat juga persoalan tidak adanya tunjangan daerah.
Dalam rapat itu, Ahmad Mubaroq mengatakan, buruh migas menginginkan agar buruh yang sakit dan cuti tidak dipotong tunjangannya. Menurut dia, tunjangan buruh yang sakit dan cuti selalu mengalami pemotongan.
Dia menambahkan, kenaikan versi Pertamina sebesar 13% dianggap menyakitkan. "Berdasarkan aturan, seharusnya kenaikan UMS lebih besar daripada UMK. Pada UMK 2014, kenaikannya 14,78%, tapi versi Pertamina malah mengajukan 13%. Itu justru lebih rendah dari UMK," tuturnya.
Selain itu, dia mengatakan, kenaikan versi buruh dianggap akan menyejahterakan keluarga buruh. Terlebih, selama ini 80% pekerja di Pertamina berstatus outsourcing. Dia mengatakan, banyak buruh yang tidak ingin keturunannya menjadi pekerja outsourcing.
Ketua Apindo Indramayu, Duriat Asep, yang mewakili Pertamina, mengatakan, ajuan kenaikan UMS sebesar 13% telah memperhitungkan sejumlah faktor, seperti inflasi akibat kenaikan versi BPS.
Dia menuturkan, BPS mengeluarkan angka, bahwa inflasi akibat kenaikan BBM sebesar 11,6%. Menurutnya, angka UMS 2014 cukup, karena telah di atas inflasi.
Sementara kepala Dinsosnakertrans Indramayu, Daddy Haryadi mengatakan, lantaran tidak juga menemukan kesepakatan, rapat tersebut akhirnya diakhiri. Menurut dia, pemerintah dalam penentuan UMS Indramayu 2014 ini hanya bertindak sebagai fasilitator.
Rapat yang berlangsung sifatnya adalah bipartit, antara perusahaan dengan buruh. "Kalau untuk kelanjutan rapat, masih belum ditentukan pastinya kapan akan diselenggarakan lagi," katanya.
Sementara saat ditanya bagaimana aksi apa yang akan dilakukan selanjutnya, perwakilan serikat buruh mengatakan , berencana akan menemui sekda kabupaten Indramayu, namun masih belum ditentukan kapan waktunya.
“Kita akan lanjut bertemu sekda kabupaten, untuk waktunya bisa besok (hari ini, Kamis 4/12/2014) ataupun lusa,”. Tutup perwakilan serikat.