Cuplik.Com - Indramayu - Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Sri Lestari dilaporkan meninggal dunia, Berdasar laporan peristiwa yang disampaikan kepada pihak keamanan dan pengawasan Nelayan di Pos Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Karangsong, oleh Cariwan (55) pemilik dan Kadiman (50) selaku nahkoda KM Sri Lestari, warga Desa/Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu, pada Selasa, 13/01/2015.
Korban bernama Kasidin Alias Kolor (28) warga Desa Totoran blok buyutsari Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu, merupakan ABK KM Sri Lestari, dirinya ditemukan sudah meninggal dunia setelah sebelumnya terjatuh di kali atau sungai yang berada di pelabuhan Ketapang Kalimantan Barat dalam kondisi mabuk.
Ditemui di Pos jaganya Koordinator Keamanan PPI Karangsong, Syahru Sahari, melalui petugasnya Andri SB membenarkan adanya kejadian tersebut, Andri menuturkan, berdasar laporan yang disampaikan pihak pemilik maupun nahkoda KM Sri Lestari, yang diterimanya pada Selasa 13/01/2015.
“Benar kami menerima laporan kejadian ABK meninggal dunia di pelabuhan , kalau jenazahnya kemarin (Senin, 12/01/2015 red) sudah kami terima dan diserahkan ke pihak keluarga,” terang Andri kepada wartawan. Selasa, 13/01/2015.
Lanjut Andri, Korban Kasidin alias Kolor (28) merupakan ABK, yang meninggal dunia akibat terpeleset jatuh di kali yang berada disekitar pelabuhan Ketapang kalimantan Barat, diduga akibat saat terjatuh kepala korban sebelumnya menghantam baro (batrean) pada Jumat 09/01/2015 lalu, pristiwa terjadi sekitar pukul 03.00 Wib dini hari, di wilayah perairan pelabuhan Ketapang Kalimantan Barat.
Berdasar kronologis kejadian, KM Sri lestari yang di nahkodai Kadiman (50) itu, sempat menyandar di pelabuhan Ketapang selama 1 (satu) minggu, dikarenakan cuaca yang kurang baik untuk melaut, para awak kapalpun memanfaatkan waktu untuk membeli dan mengisi perbekalan yang di butuhkan untuk kembali melaut.
“Cuaca saat itu kurang baik, sehingga saya memutuskan untuk menyandar di pelabuhan Ketapang Kalimantan selama satu minggu sambil menunggu cuaca kembali membaik, sekaligus mengisi perbekalan disana,” Terang Kadiman.
Lanjut Kadiman, dikarenakan adanya keperluan keluarga yang mendadak dan harus kembali ke Indramayu, dirinya meminta Cariwan (55) Nahkoda sekaligus pemilik KM tersebut, untuk menggantikannya, Kapalpun kemudian diserahkan kepada Cariwan, yang tiba di lokasi pada Kamis 08/01/2015, sesampainya di lokasi, Cariwan langsung istirahat dikapal dan hanya melihat tiga ABK di kapal sementara yang lainnya tengah berada di darat yakni di sekitar pelabuhan.
“Saya sampai di pelabuhan ketapang pada Kamis, 08/01/2015, saat itu saya langsung istirahat dan sempat melihat ada tiga ABK di kapal, sementara yang lainnya tengah berada di darat”, Jelas Cariwan.
Lanjut Cariwan, saat dirinya tengah istirahat di Kapal, sempat mendengar kegaduhan bahwa ada ABK kapalnya yang diduga tengah mabuk sepulang mencari hiburan di sekitar pelabuhan dan terjatuh ke baro (batrean) yang kemudian tenggelam di sungai sekitar pelabuhan tersebut, pihaknya yang dibantu warga sekitarpun kemudian melakukan pencarian, setelah dilakukan pencarian selama tiga jam, sekitar pukul 06.00 Wib, korban akhirnya ditemukan oleh warga dalam kondisi telah meninggal dunia.
“ABK yang di kapal mengatakan kalau crew kapal yang lainnya tengah keluar mencari hiburan, dan saat mereka pulang kekapal dalam kondisi tengah mabuk, saya terbangun saat itu ketika mendengar kegaduhan warga sekitar kalau ada nelayan (ABK) kami yang jatuh”, terang Cariwan.
Sesampainya di pelabuhan karangsong Indramayu pada Senin, 12/01/2015, Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Indramayu, setelah dillakukan Visum dan seluruh proses selesai dilakukan oleh pihak terkait, jenazah (Kasidin alias Kolor .red) pun kemudian diserahkan ke pihak keluarganya yang langsung dikebumikan di TPU setempat.