Jakarta - Massa aksi terus mendesak pemerintah melalui kementrian kelautan (KKP) agar mencabut permen nomor 1 dan 2 tahun 2015, hal tersebut dibuktikan dengan aksi yang dilakukan oleh ribuan nelayan yang tergabung dalam front Nelayan Bersatu (FNB) di Jakarta, Kamis 26/2/2015.
Korlap FNB Brebes, Mustakim mengatakan, pihaknya merasa bingung dengan adanya aturan yang dibuat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini, setidaknya dengan dibentuknya KKP adalah untuk memakmurkan nelayan namun yang terjadi malah kebalikannya.
“Apa sengaja dibentuknya KKP untuk memiskinkan nelayan,” Ujar Mustakim, saat Audensi dengan perwakilan dari KKP Jakarta, Kamis 26/2/2015.
Sementara dalam audensi antara perwakilan massa bersama kementerian kelautan, yang diwakili oleh sekjen KKP, Sjarief Widjaya, diantaranya, nelayan menyampaikan dan menyerahkan catatan tuntutannya tersebut.
Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Syarif Widjaja mengatakan, hal tersebut akan menjadi catatan yang akan segera disampaikan, dan agar nantinya ada kebijakan dari menteri Susi Pudjiastuti.
“ Tentu ini juga menjadi catatan kami untuk disampaikan kepada ibu menteri, mudah-mudahan menjadi kebijakan kedepan,” Tandas Sjarief Widjaya, Sekjen KKP saat Audensi dengan Perwakilan Massa FNB, Kamis 26/2/2015.
Lanjut Sjarief, sebagaimana ada tiga komitmen dalam KKP yakni, kedaulatan, berkelanjutan, dan kesejahteraan pelaku, sementara terkait jumlah aksi massa yang tergabung dalam FNB tersebut dikatakannya, selama aksi unjuk rasa nelayan kali ini merupakan aksi massa yang terbanyak.
“Ada tiga komitmen dalam KKP, kedaulatan, berkelanjutan, dan kesejahteraan pelaku, untuk jumlah massa selama ini, massa saat ini yang terbanyak,” Terang Sjarief.
Perwakilan massapun kecewa dengan hasil audensi, dan menuding menteri Susi telah melarikan diri dan tidak mau bertanggungjawab dengan kebijakan yang dikeluarkannya.
Sementara hasil Audensi perwakilan masa dengan pihak Istana, perwakilan FNB menemui pihak Sekretariat Negara (Setneg) yang berjanji akan segera menyampaikan permasalahan tersebut kepada Presiden Jokowi dan segera disampaikan kepada perwakilan nelayan FNB dalam dua hari ini.
Usai menyampaikan aspirasi dan menemui pihak istana, ribuan masa akhirnya membubarkan diri secara tertib, namun masa berjanji akan kembali aksi dengan jumlah yang lebih besar, apabila dalam dua hari tidak ada keputusan atau realisasi dari tuntutannya tersebut.